1.
Yang menjamin kehidupan adalah Allah, capailah sesuatu dengan petunjuk dan sunnah-Nya.
2. Utamakan lapangan perjuangan! Insya Allah lapangan kerja akan melimpah.
3. Harga dirimu sebesar perjuanganmu.
4. Jangan malu berangkat dari hal yang kecil dan sederhana, sebab besar perkara dimulai dari yang kecil, maka yang kecil harus baik!
5. Mutiara yang tak tertandingi adalah : petunjuk Allah, akal pikiran dan daya kreatifitas. Maka pergunakanlah dengan sebaik mungkin dalam dunia kenyataan.
6. Setiap orang adalah berharga asalkan dirinya tidak ternoda.
7. Tujuan hidup adalah akhirat, dunia hanyalah sambilan.
8. Tidak ada istilah rugi atau kalah dalam perjuangan.
9. Belum cukup menjadi orang baik sebelum menanamkan kebaikan.
10. Biasakan selalu bersembayang jama’ah setiap waktu, dan selalu siap sebelum datang panggilan!
11. Hiduplah yang bersemangat, mulai dari cita-cita yang luhur dan capai semaksimal mungkin.
12. Berusahalah untuk menolong,dan jangan untuk ditolong! Yakinlah, bahwa Allah maha penolong.
13. Tiga perkara dambaan insan, kalau tidak berhati-hati bisa menjerumuskan : kebebasan, keenakan dan kosong tanpa kegiatan.
14. Kenangan hidup adalah perjuangan, bekal hidup akhirat adalah jariyah.
15. Kegagalan dan pengalaman hidup adalah pengalaman dan guru terbaik untuk menuju keberhasilan. Maka pelajarilah!
16. Hidup karena bernyawa. Tandanya hidup adalah bergerak. Tandanya gerak adalah adanya perubahan. Hidup tanpa perubahan adalah mati dalam kehidupan.
17. Waktu adalah karunia Allah yang luar biasa besarnya. Semua waktu bisa mendatangkan rezeki untuk mencapai kebaikan dunia dan akhirat. Kalau sedang kosong, berdzikirlah kepada Allah, itu simpanan abadi.
18. Setiap orang adalah saudara kita di dunia, ambillah yang baik dan jauhi yang buruk. Kawan yang beriman adalah sahabat karib dunia dan akhirat.
19. Dunia itu nyata. Akhirat bukanlah spekulasi. Hiduplah dengan keyakinan yang kuat, dan berfikirlah yang positif.
20. Barang siapa yang berani memaksa diri dan berusaha, mustahil takkan berhasil.
0
komentar
Diantara arti, keutamaan dan kesalahan-kesalahan yang menyebabkan batalnya rukun islam ialah:
1. Syahadat, artinya pengakuan yang benar, yang tidak hanya diucapkan setiap saat tetapi harus dimengerti dan diyakini tanpa ragu-ragu bahwa: tidak akan menyembah apapun dan siapapun selain Allah SWT dan selalu mentaati perintah Rasulullah SAW. Kalau tidak yakin dan tidak mengerti tidak akan mendapat pengakuan dari Allah di akhirat dan tidak mendapat syafa’ah dari Rasulullah SAW.
2. Sholat, artinya kesejahteraan dan keselamatan. Kalau sudah dilaksanakan dengan memenuhi syarat dan rukunnya harus di usahakan komunikatif, karena sholat adalah hubungan langsung antara Allah dengan hambanya, yaitu dengan khusyuk hatinya dan terpusat (konsentrasi pikirannya) kalau tidak komunikatif, tidak mendapat pahala sorga, juga tidak dapat mencegah kejahatan di dunia.
3. Zakat, artinya dua: bersih dan suci serta tumbuh dan bertambah. Kalau zakat dipenuhi sesuai dengan syari’ah maka hartanya akan bersih dari segala penyakit dan dosa, maka akan tumbuh dan berkah. Zakat itu bukan sumbangan, tetapi kewajiban yang harus dipenuhi sesuai dengan ketentuan syari’ah dan zakat adalah hak para fakir miskin, jama’ah dan hak Allah. Disertai dengan sholat dan syahadah sebagai tanda sebagai masuk islam
4. Puasa, artinya menahan, mengerem atau menyetop (ngempet). Kalau bisa melaksanakan dengan baik dan betul mendapat predikat yang tertinggi di akhirat yaitu taqwa, adapun hikmahnya yang lain banyak sekali. Tetapi tidak cukup menahan makan, minum, hubungan suami istri tetapi yang kurang diperhatikan bahwa puasa juga menahan pancaindra dari berbagai kejahatan dan dari segala dosa. Kalau dilanggar hanya mendapat lapar dan dahaga. Yaitu bohong, ghibah, mengadu-adu, sumpah palsu dan melihat dengan birahi.
5. Haji, artinya tujuan, setiap hari wajah kita dihadapkan ke baitullah, supaya selalu ingat kepada Allah, dan hanya kepada-Nya kita beribadah dan hanya untuk-Nya kita hidup, berjuang, bekerja, dll. Kalau ibadah haji diterima Allah akan mendapatkan balasan sorga dan ampunan dosa sehingga bersih seperti baru dilahirkan. Kalau hajinya hanya untuk keduniaan bukan rihlah ilahiyah, tidak mendapat apapun.